36 Tahun Bersama Bank Mandiri: Loyalitas, Dedikasi, dan Makna Perjalanan

oleh -643 Dilihat
oleh

Gonone,id,TIDORE – Tidak banyak orang yang bisa menutup perjalanan kariernya dengan penuh rasa syukur. Saya bersyukur, diberi kesempatan menuntaskan 36 tahun bersama Bank Mandiri, sebuah institusi yang bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga ruang pengabdian.

Tahun 1989, ketika pertama kali diterima di Bank Bumi Daya melalui jalur prestasi atlet, saya hanya punya satu bekal disiplin dan semangat dari dunia olahraga. Saya mulai dari bawah, sebagai karyawan pelaksana. Tidak ada yang istimewa, kecuali keyakinan bahwa kerja keras selalu membuka jalan.

Seiring waktu, perubahan besar datang. Tahun 1999, Bank Bumi Daya bersama tiga bank lainnya melebur menjadi Bank Mandiri. Merger ini menjadi tonggak sejarah perbankan nasional. Dan bagi saya pribadi, ia juga menjadi momentum untuk membuktikan diri. Satu tahun kemudian, saya dipercaya menjadi Asisten Marketing di Regional IV Jakarta.

Setelah itu, jalan karier membawa saya ke berbagai posisi Senior Manager Direct Sales di Kantor Pusat, Credit Card Head di Regional VII Jawa Tengah, lalu kembali ke Jakarta mengawal divisi kartu kredit selama tujuh tahun penuh tantangan. Tahun 2022, tugas baru membawa saya ke Region X Sulawesi–Maluku sebagai Transaction Business Retail Head, lalu kembali lagi ke Jakarta, hingga akhirnya dipercaya memimpin Improvement Project Head di Kantor Pusat. Dari posisi terakhir inilah saya menutup perjalanan karier di tahun 2025.

 

Jika ditanya apa makna dari semua perjalanan ini, jawabannya sederhana loyalitas. Di tengah zaman yang bergerak cepat, loyalitas sering kali dianggap usang. Banyak orang berpikir pekerjaan hanya soal kontrak dan gaji. Namun bagi saya, loyalitas adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai. Ia tidak lahir dari paksaan, tetapi dari rasa memiliki terhadap institusi yang telah memberi ruang untuk tumbuh.

Dedikasi adalah pelajaran berikutnya. Setiap amanah yang diberikan, sekecil apa pun, adalah ujian integritas. Tidak semua perjalanan mulus. Ada pasang surut, ada dinamika organisasi, ada target yang seakan tak pernah selesai. Namun justru di situlah letak artinya bekerja bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang proses yang menempah karakter.

Saya ingin menegaskan perjalanan ini bukan semata karier individu. Ia adalah cermin kebersamaan. Tidak ada capaian yang bisa diraih tanpa rekan kerja, tanpa pimpinan yang memberi arahan, tanpa sahabat seperjalanan yang saling menopang.

Kini, setelah menutup bab panjang ini, saya melihat Bank Mandiri bukan hanya sebagai bank terbesar di negeri ini, tetapi juga sebagai sekolah kehidupan. Dari sinilah saya belajar arti komitmen, arti kerja kolektif, dan arti syukur.

Terima kasih Bank Mandiri, terima kasih rekan-rekan seperjalanan. Perjalanan 36 tahun ini saya anggap bukan akhir, melainkan jejak yang akan selalu hidup dalam diri saya. Karena pada akhirnya, karier bisa usai, tetapi nilai-nilai yang tertanam akan tetap abadi.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.