Wali Kota Tidore Tegaskan Komitmen Bersih Narkoba, 13 Pegawai Jalani Assessment

oleh -44 Dilihat
oleh

Gonone.id, TIDORE – Langkah tegas Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dalam memerangi narkoba kini semakin nyata. Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, turun langsung meninjau assessment terhadap 13 pegawai yang terjaring positif narkoba dalam tes urine beberapa waktu lalu.

Assessment yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tidore Kepulauan) ini menjadi pintu awal untuk menentukan sejauh mana keterlibatan para pegawai dalam penyalahgunaan narkoba apakah hanya sebagai pengguna, pengedar, atau bahkan keduanya.

“Assessment ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan memberi jalan pembinaan agar mereka sadar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” kata Muhammad Sinen, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan, sikap pemerintah tidak berhenti pada temuan 13 pegawai dari empat OPD semata. Mulai pekan depan, seluruh aparatur pemerintah akan menjalani tes serupa, tanpa terkecuali, dari Wali Kota hingga Kepala Desa.

“Tidak ada yang kebal. Semua harus melewati proses ini, termasuk saya sebagai Wali Kota,” ujarnya yang akrab disapa Ayah.

Perang Melawan Narkoba dari Internal

Dalam pandangan Muhammad Sinen, narkoba bukan hanya masalah individu, tetapi ancaman serius bagi negara dan daerah. Karena itu, pemberantasan narkoba di Tidore ia mulai dari internal pemerintah.

“Kalau birokrasi saja terkontaminasi, bagaimana kita bisa memberantas di masyarakat? Maka perang terhadap narkoba ini harus dimulai dari rumah sendiri,” tegasnya.

Pemerintah Kota Tidore, sambungnya, sudah lama menjalin kerja sama dengan BNNK melalui program pencanangan Desa/Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba). Namun, menurutnya, komitmen itu tidak cukup hanya sebatas deklarasi.

“Bukan sekadar tanda tangan di atas kertas. Implementasi nyata harus ditunjukkan. Tes urine dan assessment ini salah satu buktinya,” kata Ayah.

Proses Rehabilitasi dan Pengawasan

Sementara itu, Kepala BNNK Tidore Kepulauan, Kombes Pol. M. Fadris Sangun Ratu Lana, menjelaskan bahwa assessment terhadap 13 pegawai dilakukan selama satu jam. Prosesnya meliputi skrining hingga wawancara mendalam terkait lamanya penggunaan narkoba.

“Dari hasil assessment akan terlihat pola rehabilitasi. Karena di sini belum ada fasilitas rawat inap, maka semuanya akan menjalani rehabilitasi rawat jalan dengan pendampingan intensif,” ungkap Fadris.

Ia menambahkan, program rehabilitasi rawat jalan biasanya berlangsung dalam delapan kali pertemuan. Seluruh pegawai yang terjaring merupakan laki-laki dan berusia relatif muda.

Terkait jaringan narkoba, BNNK mengaku sudah berkoordinasi dengan Satnarkoba Polresta Tidore untuk mendalami lebih jauh kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

Latar Belakang Tes Urine

Diketahui, pada Senin (22/9/2025) lalu, BNNK melakukan tes urine terhadap ratusan pegawai dari empat instansi, yakni Dinas Pemberdayaan Desa, Dinas Kominfo dan Persandian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta Bagian Umum Setda Tidore. Dari tes tersebut, 13 pegawai dinyatakan positif.

Kini, dengan assessment dan rehabilitasi yang sedang berjalan, langkah berikutnya adalah memastikan disiplin, pengawasan, dan komitmen seluruh jajaran pemerintah agar benar-benar bersih dari narkoba.

“Ini adalah tanggung jawab moral saya sebagai Wali Kota. Saya tidak ingin ada ruang bagi narkoba di pemerintahan kita,” pungkas Muhammad Sinen.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.