Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila di Tidore: Menguatkan Identitas, Merawat Nilai Luhur Bangsa

oleh -122 Dilihat
oleh

Gonone. id – Halaman Kedaton Kesultanan Tidore menjadi saksi penting pelaksanaan acara Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila yang berlangsung penuh khidmat pada Sabtu (30/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, daerah, adat, hingga generasi muda, yang bersama-sama meneguhkan komitmen menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman.

Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Yakub Husain, hadir mewakili Wali Kota Tidore Kepulauan dan menyampaikan pesan bahwa penguatan ideologi Pancasila adalah kebutuhan mendesak agar bangsa ini tetap kokoh berdiri di tengah arus globalisasi. “Kita memiliki kearifan lokal berupa nilai gotong royong, musyawarah mufakat, saling menghormati, dan persaudaraan. Semua ini sejalan dengan Pancasila dan harus terus kita rawat serta terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Yakub menekankan, pelestarian budaya menjadi benteng dalam menjaga jati diri bangsa. Di tengah gempuran budaya asing yang mudah masuk, bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan identitas sambil beradaptasi dengan perubahan zaman. “Generasi muda harus menguasai teknologi, mengembangkan kreativitas dan berinovasi, namun tetap berakar pada nilai Pancasila dan kearifan lokal,” tandasnya.

Prof. Yudian Wahyudi: Momentum Meneguhkan Komitmen Kebangsaan

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum strategis untuk memperkuat komitmen kebangsaan. “Relawan gerakan kebajikan Pancasila adalah garda terdepan dalam merawat persatuan bangsa, menyemai semangat gotong royong, dan meneguhkan nilai kebajikan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, Kota Tidore Kepulauan memiliki jejak sejarah panjang sebagai pusat peradaban rempah dunia. “Nilai kosmopolitan, keterbukaan, dan keberagaman yang hidup di sini sejalan dengan semangat Pancasila. Maka, penguatan nilai ini adalah tugas kolektif seluruh anak bangsa,” tegas Yudian.

Relawan Pancasila dan Tantangan Generasi Muda

Ketua DPW Brigade Nusantara (BRINUS) Maluku Utara, Sukardi Husen, menilai bahwa penguatan nilai Pancasila sangat relevan untuk Generasi Z yang menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial. “Kami mendorong reinterpretasi nilai-nilai Pancasila agar sesuai dengan realitas zaman. Ini penting agar generasi muda tidak sekadar menghafal, tetapi juga menghayati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ketua BRINUS Kota Tidore, Masriyanto Abd. Samad, menambahkan bahwa Pancasila dapat menjadi filter moralitas di tengah derasnya arus informasi digital. “Penanaman nilai ini menjadi pedoman agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dapat menggerus jati diri bangsa,” tuturnya.

Ikatan Adat, Budaya, dan Ideologi

Acara ini semakin bermakna karena sebelumnya, Prof. Yudian Wahyudi dianugerahi gelar kehormatan dari Jou Sultan Tidore sebagai “Nyira Dodote Fael Malaha Nyili Gulu-gulu”, yang berarti Tetua Pembina Perilaku yang Baik Kesultanan Tidore di Wilayah Jauh.

Kegiatan dihadiri pula oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ir. Prakoso, MM, tokoh adat, tokoh agama, akademisi, dan para Paskibraka Kota Tidore Kepulauan 2025.

Melalui kegiatan ini, Tidore kembali menegaskan dirinya sebagai salah satu benteng nilai Pancasila yang mengikat budaya, religiusitas, dan nasionalisme dalam satu tarikan napas peradaban.(AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.