oleh -124 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN — Suasana khidmat dan haru menyelimuti prosesi akad nikah pasangan Rahmatia, ST dan Suwandi Achmad yang digelar pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025 di Kelurahan Indonesiana, Kota Tidore Kepulauan. Dengan balutan adat Kadaton Buton asal Sulawesi Tenggara, kedua mempelai menjalani ikatan suci tersebut dalam nuansa yang kental dengan nilai budaya dan keagamaan.

Acara dimulai tepat pukul 09.26 WIT. Pembawa acara, Dani Cconoras, membuka prosesi dengan pengantar yang menyentuh dan puitis. Ia menggambarkan pernikahan sebagai bentuk perintah agung dari Allah, Raja seluruh manusia, kepada Muhammad sang Nabi, anak dari Nabiullah Adam, yang mengikatkan dua jiwa dalam nama Ibrahim. “Pernikahan ini adalah tambang kemurahan hati,” ujar Dani, menyelipkan narasi spiritual yang memperkuat makna ikatan dua insan di hadapan keluarga dan saksi yang hadir.

Sebelum ijab kabul diucapkan, prosesi diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Surah Ar-Ruum ayat 21, oleh Iyam Ayo. Lantunan ayat ini mengingatkan hadirin pada tujuan utama pernikahan: sakinah, mawaddah, dan rahmah. Suasana haru semakin terasa ketika pembacaan Surat Al-Fatihah dilakukan untuk mengenang almarhum dan almarhumah orang tua mempelai laki-laki, serta almarhum ayah dari mempelai perempuan.

Puncak acara tiba saat Suwandi, mempelai pria, dengan suara yang tenang namun penuh rasa, mengucapkan ijab kabul. “Aku terima nikahnya…” ucapnya syahdu, di hadapan penghulu dan para saksi, menandai dimulainya lembaran baru dalam hidup mereka sebagai suami istri.

Khutbah nikah disampaikan oleh Imam Syara Masjid Al-Muhajirin, Kelurahan Indonesiana. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa pernikahan adalah mitsaqan ghaliza, perjanjian yang kokoh dan teguh. Ia mengingatkan bahwa perempuan memiliki kedudukan yang seimbang dengan laki-laki, dan kehidupan berumah tangga harus dijalani dengan prinsip saling mengasihi dan menghargai. “Bergaullah dengan istri kalian dengan cara yang baik. Takutlah kepada Allah dalam urusan wanita,” ucapnya tegas namun penuh hikmah. “Kehidupan suami istri adalah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.”

Acara kemudian ditutup dengan Siloloa, ucapan terima kasih yang disampaikan oleh Ustaz Ridwan Ahmad, S.Pd.I., M.Pd. Ia menyampaikan penghargaan kepada seluruh keluarga besar dan tamu undangan yang telah hadir dan mendoakan pernikahan Rahmatia dan Suwandi.

Setelah seluruh prosesi selesai, para tamu menikmati jamuan makan siang di Aula Mole Majimo, SMA Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan. Hidangan khas Tidore disajikan dalam suasana keakraban dan doa, menutup rangkaian hari penuh makna bagi kedua mempelai.

PT Failang Media Grup mengucapkan selamat menempuh hidup baru kepada Rahmatia dan Suwandi. Semoga pernikahan ini senantiasa diberkahi, dilimpahi cinta, dan menjadi rumah yang damai dalam naungan ridha Allah SWT.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.