Garojou 61 Tahun: Malam Menghidupkan Kembali Pesan Leluhur

oleh -151 Dilihat
oleh

Gonone.id- Udara malam Desa Garojou di Kecamatan Oba Utara malam ini sarat dengan haru, memori, dan tekad yang tak lekang oleh waktu. Dalam suasana khidmat, masyarakat berkumpul memperingati Hari Jadi ke-61 kampung tercinta mereka sebuah tempat yang dibangun dari peluh, cinta, dan mimpi besar para leluhur sejak 19 April 1964.

Dengan mengusung tema Borero Gosimo atau Pesan Leluhur; Tradisi yang Hidup di Hati, perayaan malam ini tidak sekadar seremoni. Ia adalah penanda bahwa ingatan kolektif masyarakat Garojou terhadap sejarahnya tidak pernah benar-benar padam. Malam ini adalah ruang perjumpaan lintas generasi antara suara tetua, tawa anak-anak, dan harapan mereka yang masih menyimpan bara semangat untuk membangun kampung menjadi lebih baik, lebih beradab.

“Borero Gosimo”, begitu tema yang diangkat malam ini yang dalam bahasa mereka berarti pesan leluhur. Sebuah frasa sederhana, tapi sarat makna. Karena di dalamnya terkandung ajakan: agar tradisi tidak sekadar dikenang, tapi benar-benar hidup di hati.

Garojou, yang dirintis pada 19 April 1964, bermula dari kampung kecil kemudian menjadu dusun lalu membesar dan sesak menjadi desa setelah dimekarkan adalah desa yang dibangun dari cinta dan keberanian. Malam ini, Sabtu 31 Mei 2025, desa itu merayakan bukan hanya usianya yang ke-61, tetapi juga spirit para pendahulunya mereka yang memilih tinggal, bertani, membangun, dan menjadikan tempat ini lebih dari sekadar titik di peta: Sebuah ruang hidup yang bermartabat.

Yakub Husain, yang malam ini hadir mewakili Walikota Tidore Muhammad Sinen dan Wakil Walikota Ahmad Laiman yang kerap disapa warga sebagai Ayah Erik dan Abang Laiman menyampaikan ucapan selamat dan penghormatan mendalam kepada seluruh masyarakat Garojou. “Pemerintah Kota Tidore menyampaikan apresiasi dan rasa bangga. Garojou adalah bukti bagaimana desa dan warganya mampu menjaga warisan dan tumbuh bersama nilai-nilai budaya,” ujarnya dalam sambutan yang tenang namun berisi.

Perwakilan dari Kesultanan Tidore juga hadir malam ini. Dalam adat dan tradisi Tidore, kehadiran Kesultanan bukan sekadar formalitas. Ia adalah penanda bahwa sejarah tidak pernah berdiri sendiri, bahwa setiap kampung, termasuk Garojou, punya tempat di lanskap besar kebudayaan Tidore.

Malam terasa hangat, ketika Ardiansyah Fauzi, Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore dan Ketua Umum terpilih IKK Makayoa Tidore, ketika dihubungi awak media untuk dimintai tanggapannya. Ia bukan hanya bicara sebagai pejabat, tapi sebagai anak kampung yang lahir dan besar di daratan OBA, Ia paham betul nilai dan makna sebuah kampung.

“Hari jadi ini harus menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, bahwa desa ini dibangun dengan cinta dan kasih. Para tetua merintis Garojou dengan semangat luhur. Maka tugas kita hari ini adalah menjaga semangat itu tetap hidup,” ujarnya.

Menurutnya, Garojou bukan sekadar kampung. Ia adalah narasi peradaban kecil yang tumbuh dari kepercayaan bahwa ruang hidup harus dibangun dengan kebersamaan dan kehormatan. Ardiansyah menekankan bahwa ulang tahun ke-61 ini bukanlah titik akhir, melainkan pengingat agar pembangunan yang terjadi tetap berpijak pada nilai-nilai yang diwariskan para pendahulu.

Malam peringatan ini berlangsung dalam suasana yang intim. Lampu-lampu sederhana menyala di sekitar halaman, anak-anak berlarian, para tetua duduk berdampingan. Ada keheningan yang tidak kosong justru penuh makna. Seperti sedang mendengar bisikan para leluhur yang berkata: jangan lupa darimana kamu berasal.

Garojou malam ini bukan hanya mengenang, tapi merawat. Merawat apa yang telah ditanam, menjaga agar pesan tidak hilang, dan meneruskan langkah-langkah panjang yang belum selesai. Dalam dunia yang makin cepat dan hiruk-pikuk, perayaan semacam ini menjadi ruang untuk kembali diam, mendengar, dan memahami bahwa kampung adalah rumah pulang yang sesungguhnya.

Dan malam ini, rumah besar Garojou itu terasa semakin hidup.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.