Lampu Jalan Mati di Tidore, Kadishub: Anggaran Terbatas, Warga Minta Strategi Jitu

oleh -150 Dilihat
oleh

TIDORE—Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan, Marsaid Idris, angkat bicara terkait banyaknya titik penerangan jalan umum (PJU) yang rusak dan tidak menyala di sejumlah wilayah, mulai dari Kelurahan Rum hingga pusat Kota Soasio. Diakuinya, ada lebih dari 200 lampu jalan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

“Saya juga melihat itu, setiap jalan ke Soasio ada beberapa titik yang belum menyala dan itu gelap. Ada sekitar 200 lebih lampu di jalan umum yang rusak,” kata Marsaid saat dikonfirmasi, Kamis (16/5).

Menurut Marsaid, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pada tahun 2024 sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk pemeliharaan dan pengadaan lampu jalan. Namun, jumlah tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan penerangan secara menyeluruh.

“Itu sudah dilakukan. Namun, memang belum cukup semuanya,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, pada tahun 2025 mendatang, fokus pembangunan penerangan akan diarahkan ke wilayah daratan Oba, yang juga masih minim fasilitas penerangan jalan.

Kondisi ini menuai tanggapan dari warga. Zainudin D, salah satu warga Kota Tidore, menyayangkan belum optimalnya penerangan jalan dan berharap ada langkah lebih strategis dari Dinas Perhubungan.

“Kadis perlu putar otak, berpikir dari semua sudut. Lampu jalan ketika menyala membuat kota ini lebih hidup. Jangan hanya alasan anggaran terbatas. Kalau memang terbatas, berarti harus kerja ekstra bagaimana membuat lampu jalan ini bertahan lama,” ujarnya.

Zain juga menyoroti penggunaan energi pada lampu jalan yang menurutnya belum efisien. Ia kerap melihat lampu menyala di siang hari, yang justru mempercepat kerusakan dan boros energi.

“Sering saya lihat ada yang menyala sampai 24 jam. Siang juga lampu menyala. Bagaimana lampu bisa berumur panjang kalau begini?” tambahnya.

Ia pun mengapresiasi semangat Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, dalam membangun Kota Tidore. Menurutnya, semangat tersebut harus didukung oleh jajaran OPD termasuk Dinas Perhubungan.

“Wali kota dan wakilnya punya semangat membangun Tidore. Tinggal bagaimana kepala dinas mendukung visi dan misi itu. Kita semua punya profesi berbeda, tapi niat kita sama: membangun daerah ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tutup Jainudin.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Dinas Perhubungan masih melakukan pendataan dan evaluasi lanjutan terhadap titik-titik PJU yang mengalami kerusakan. Warga berharap ada solusi konkret dan percepatan perbaikan agar Kota Tidore Kepulauan semakin terang dan aman di malam hari.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.