Doa dan Harapan Mengiringi 105 Jamaah Haji Tidore Kepulauan Menuju Tanah Suci

oleh -186 Dilihat
oleh

TIDORE – Di Aula Sultan Nuku, Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Rabu (7/5/2025), memancarkan suasana haru yang tak mudah dilupakan. Di hadapan ratusan keluarga yang berjejal menahan air mata dan doa, sebanyak 105 Calon Jamaah Haji (CJH) resmi dilepas untuk menapaki perjalanan agung menuju Tanah Suci. Di balik prosesi itu, mengalir kesadaran bersama bahwa ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik tetapi sebuah ziarah batin, menapaki jejak pengorbanan dan keteguhan iman.

Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman yang akrab disapa Abang Laiman berdiri tegap di podium, memancarkan energi yang tenang namun penuh makna. Dalam sambutan yang menggugah, ia menekankan bahwa perjalanan ini bukan semata ritual, melainkan medan ujian yang akan menguji setiap jamaah, dari kekuatan tubuh hingga keikhlasan hati.

“Perjalanan haji adalah perjalanan yang tak hanya menuntut fisik, tapi juga batin. Di Tanah Suci, Bapak/Ibu akan bergabung dengan jutaan umat muslim lainnya, semua bersimpuh dalam niat yang sama: beribadah kepada Allah,” serunya, suara lantang yang sesekali melunak saat menyapa para orang tua yang matanya sembab oleh haru.

Tak hanya pesan spiritual, Abang Laiman juga menitipkan pesan personal yang disambut tawa kecil dan senyum penuh harap. “Kami ini, Ayah Erik dan Abang Laiman, baru saja dilantik. Ketika nanti sampai di depan Ka’bah, jangan lupa titip doa untuk kami berdua,” ucapnya, membuat ruangan sejenak cair dalam kebersamaan yang hangat. “Kami hanya manusia biasa. Kalau Sayyidina Umar bin Khattab saja, yang menjabat sebagai Khalifah, mengakui keterbatasannya, apalagi kami ini. Kami mohon, doakan agar kami diberi kesehatan dan kekuatan untuk memimpin dengan adil bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan.”

Di sampingnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tidore Kepulauan, H. Ibrahim Muhammad, memaparkan rincian yang tak kalah penting: dari kuota nasional 221.000 jamaah, Maluku Utara mendapat jatah 1.067 orang tahun ini, termasuk 54 lansia prioritas. Dari jumlah itu, 105 orang berasal dari Kota Tidore Kepulauan 42 laki-laki dan 63 perempuan tersebar di delapan kecamatan.

Ada cerita yang menggugah dari daftar jamaah: Asia Husen Tomanyili, 83 tahun, menjadi yang tertua, sementara Abdur Rohman Habib, 19 tahun, adalah yang termuda. Keduanya seolah menjadi simbol bentangan usia dan semangat yang tak lekang oleh waktu.

Jamaah Tidore tergabung dalam Kloter 13, bersama rombongan dari Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Utara, dan Kepulauan Taliabu. Segala persiapan telah disusun, dari pembagian rombongan hingga regu, untuk memastikan perjalanan ini berjalan lancar dan tertib.

Ibrahim menutup dengan doa yang menggantung lama di udara: “Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kita. Kepada seluruh jamaah, selamat jalan, selamat menunaikan ibadah haji. Semoga diberikan kesehatan, kelancaran, dan keselamatan hingga kembali ke tanah air dalam keadaan haji yang mabrur.”

Dan siang itu, di antara isak tangis, pelukan perpisahan, dan lambaian yang berat, Tidore kembali menegaskan bahwa perjalanan haji bukan sekadar soal jarak. Ia adalah perjalanan hati, yang membawa setiap insan menuju pencarian makna terdalam dalam hidup dan pengabdian kepada Yang Maha Kuasa.

Ketika aula Nuku mulai lengang dan bis-bis mulai bergerak perlahan, gema doa dan harapan terus mengiringi, seolah mengingatkan: semoga setiap langkah yang diambil hari ini, membawa berkah bukan hanya bagi jamaah, tetapi juga bagi seluruh Tidore Kepulauan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.