Dari Kaiyasa, Ardiansyah Fauji Menyulam Aspirasi Warga Perbatasan

oleh -93 Dilihat
oleh

TIDORE –Kaiyasa, desa kecil di ujung utara Tidore, malam itu tak lagi sunyi. Di batas yang memisahkan Kota Tidore Kepulauan dengan Halmahera Barat, puluhan bahkan ratusan warga berkumpul. Di tengah remang lampu dan debur angin laut, Ardiansyah Fauji memulai perjalanan reses keduanya: pulang ke dapil, pulang ke suara rakyat.

Kaiyasa adalah titik pertama. Kampung paling terakhir sebelum batas kota, yang selama ini sering terasa jauh dari gemuruh pembangunan. Tapi malam itu, kampung ini menjadi pusat percakapan—tentang air bersih yang belum sampai ke banyak rumah, tentang rumah ibadah yang menua, tentang jalanan yang retak, dan tentang nelayan serta petani yang berharap lebih dari sekadar janji.

“Ini bukan sekadar agenda seremonial,” kata Ardiansyah, Ketua Komisi III DPRD Tidore Kepulauan, kepada warganya. “Saya ingin dengar sendiri dari ujung terluar kota, dari suara-suara yang kadang tercecer di tengah ramai pembangunan.”

Malam minggu di Kaiyasa terasa berbeda—bukan pesta, bukan hiburan—tetapi pertemuan jujur antara rakyat dan wakilnya. Sebuah malam yang sederhana, tapi penuh makna.

Dalam empat hari ke depan, Ardiansyah berencana menuntaskan tiga titik reses lain. Setiap pertemuan, katanya, akan menjadi ruang untuk lebih dalam mendengar, lebih dekat memahami, dan lebih nyata memperjuangkan.

“Semua aspirasi akan kami bawa, kami perjuangkan. Meski jalan realisasinya kadang panjang, percayalah, semua akan tercatat dan disuarakan,” ujarnya di tengah riuh kecil warga yang mengangguk setuju.

Kaiyasa, dengan segala keterbatasannya, mengirimkan pesan kuat: bahwa pembangunan tidak boleh mengenal batas kota. Dan Ardiansyah, malam itu, menerima pesan itu dengan tangan terbuka.

Perjalanan baru saja dimulai, tetapi di perbatasan ini, semangat itu sudah menyala—seperti obor kecil yang menuntun jalan pulang bagi harapan-harapan yang sempat tersembunyi.(AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.