TIDORE KEPULAUAN – Ramadan bukan sekadar bulan suci untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk berbagi. Di depan SMP Negeri 1 Tidore, selasa-(18/3), pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Tidore Kepulauan turun langsung membagikan takjil kepada masyarakat. Inisiatif ini, sebagaimana ditegaskan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tidore, Widi Trismono, S.H., M.H., lahir dari kepedulian pegawai sendiri, tanpa embel-embel formalitas kelembagaan.
“Ini murni inisiatif dari para pegawai Kejari Tidore. Mereka menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi dengan masyarakat,” ujar Widi Trismono dalam wawancara bersama. Ia berharap gerakan ini tidak hanya dilakukan saat Ramadan, tetapi bisa menjadi kebiasaan setiap bulan. “Sedekah itu kan menolong orang, dan menolong sesama tidak perlu menunggu momen tertentu,” lanjutnya.
Sebanyak 75 paket takjil disalurkan dalam aksi sosial ini, yang kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama staf Kejari Tidore. Bagi Widi, berbagi takjil ini bukan sekadar bagi-bagi makanan, tetapi bagian dari upaya menanamkan nilai syukur dalam kehidupan. Ia bahkan mengutip Surat Al-Baqarah ayat 152 sebagai pengingat:
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
Tak hanya berbagi takjil, para pegawai Kejari Tidore juga memiliki inisiatif lain yang mereka jalankan secara rutin, yakni program Jumat Berkah. Berbeda dengan pembagian takjil Ramadan, program ini diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing pegawai untuk beramal sesuai dengan kemampuan mereka.
“Saya kembalikan kepada pegawai masing-masing. Ini soal amal pribadi, bukan institusi. Lembaga kami berbeda, jadi jangan sampai ada anggapan Kejaksaan berbagi dalam konteks kelembagaan,” tegas Widi Trismono.
Di tengah tugasnya sebagai aparat penegak hukum, aksi ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial tetap menjadi bagian dari nilai yang dijunjung. Ramadan bukan hanya soal ibadah personal, tetapi juga bagaimana kebermanfaatan bisa dirasakan oleh sesama. (AA)
