Gonone.id, Ternate – Pagi itu, suasana ruang komputer di SMA Negeri 10 dan SMK Negeri 1 Ternate tampak lebih hening dari biasanya. Puluhan siswa menatap layar komputer dengan serius, mengerjakan soal demi soal yang muncul dalam hitungan detik. Di antara kesunyian itu, langkah kaki Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Suharti, bersama Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, terdengar menyusuri lorong-lorong sekolah. Keduanya meninjau langsung jalannya Tes Kemampuan Akademik (TKA) berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Senin, 3 November 2025, menjadi momen penting bagi dunia pendidikan nasional, khususnya di kawasan timur. Untuk pertama kalinya, TKA dilaksanakan secara digital di seluruh provinsi. Di Maluku Utara, sebanyak 17.717 siswa SMA, SMK, dan sederajat ikut serta dalam ujian yang berlangsung hingga 9 November.
“Pelaksanaannya cukup lancar. Sesi pagi berjalan baik, dan komunikasi dengan para siswa juga tadi disampaikan mereka bisa. Mudah-mudahan besok dan Rabu juga lancar,” ujar Suharti kepada wartawan usai meninjau dua sekolah di Ternate.
Namun, di balik kelancaran pelaksanaan ujian itu, ada koordinasi panjang yang dilakukan berbagai pihak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara di bawah pimpinan Abubakar Abdullah menggandeng PLN dan penyedia jaringan internet agar tidak ada gangguan listrik maupun konektivitas selama ujian berlangsung. Suharti menyebut hal tersebut sebagai bukti kesiapan daerah dalam mendukung digitalisasi sistem evaluasi pendidikan nasional.
Bagi Gubernur Sherly Tjoanda, TKA perdana ini bukan sekadar ujian akademik. Ia menilai pelaksanaan CBT di Maluku Utara menjadi simbol transformasi pendidikan nasional yang kini benar-benar menjangkau pelosok timur.
> “Kami sangat mengapresiasi perhatian dari Kementerian Pendidikan. Program ini adalah bagian dari kebijakan besar Presiden Prabowo untuk memastikan pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia,” kata Sherly.
Selain memantau pelaksanaan ujian, kunjungan Sekjen Kemendikdasmen ke Ternate juga dimanfaatkan untuk meninjau kondisi infrastruktur sekolah. Di sela kegiatan, Suharti bersama rombongan melihat langsung progres revitalisasi sarana dan prasarana senilai Rp2,9 miliar di SMK Negeri 1 Ternate. Bantuan tersebut mencakup perbaikan atap, plafon, hingga kamar mandi sekolah.
Secara keseluruhan, Maluku Utara menerima Rp66 miliar dari APBN 2025 untuk revitalisasi 54 sekolah menengah di seluruh provinsi. Gubernur Sherly memastikan seluruh bantuan digunakan secara transparan dan diawasi bersama unsur Forkopimda dan Kejaksaan Tinggi.
“Kami akan memastikan bantuan ini digunakan dengan transparan. Pemprov bersama Forkopimda dan Kejati akan melakukan pendampingan agar anggaran swakelola di sekolah tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara Abubakar Abdullah menambahkan, pelaksanaan TKA tahun ini melibatkan 222 SMA, 150 SMK, 19 SLB, dan 112 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di seluruh provinsi. Ia menyebut, ujian ini merupakan program nasional perdana di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Program tersebut diatur melalui Keputusan Menteri Nomor 95/M/2025, yang menjadi dasar hukum pelaksanaan TKA bagi siswa tingkat akhir.
“Ini bukan sekadar ujian, tapi bagian dari proses pengukuran kemampuan akademik secara nasional yang berbasis digital dan terintegrasi,” ujar Abubakar.
Bagi banyak siswa di Maluku Utara, pengalaman mengikuti ujian sepenuhnya menggunakan komputer menjadi hal baru. Tak ada lagi lembar jawaban kertas atau pensil 2B yang harus dihitamkan dengan hati-hati. Kini, cukup dengan satu klik dan waktu yang terus berjalan di pojok layar, masa depan mereka diukur lewat sistem yang semakin modern.(Red)
