Gonone,id, TERNATE – Sebuah longboat dengan penumpang dua orang (POB 2) terbalik di perairan antara Tidore dan Ternate, Selasa, 7 Oktober 2025. Insiden ini dipicu oleh gelombang tinggi akibat cuaca buruk yang sejak pagi melanda wilayah Maluku Utara.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate menerima laporan sekitar pukul 11.20 WIT dari warga Kelurahan Bastiong, Ternate. Sebelumnya, longboat tersebut berangkat dari Pelabuhan Tidore menuju Pelabuhan Bastiong pada pukul 10.40 WIT. Namun baru mendekati pesisir Bastiong, sekitar 100 meter dari bibir pantai, perahu terbalik dihantam gelombang. Warga yang melihat kejadian langsung meminta bantuan SAR.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan, tim gabungan bergerak cepat. “Pukul 12.10 WIT tim SAR tiba di lokasi menggunakan Kapal KPC XXX-2013 milik Polairud Polda Malut, rubber boat, dan longboat masyarakat. Dua puluh menit kemudian, kedua korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat,” kata Iwan.
Kedua korban, masing-masing Stefi (50) dan Liong (45), warga Bastiong, segera dibawa ke Pelabuhan Perikanan Bastiong. Tim SAR juga menarik longboat yang terbalik ke tepian untuk diamankan.
Operasi penyelamatan melibatkan sejumlah unsur: Kantor SAR Ternate, Polairud Polda Malut, Lanal Ternate, Babinsa Bastiong, Camat Ternate Tengah, BPBD Kota Ternate, Babinkamtibmas Bastiong, serta masyarakat setempat.
Iwan mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati menghadapi kondisi laut yang tidak bersahabat. “Hujan, angin, dan ombak ekstrem masih berpotensi terjadi di hampir seluruh perairan Maluku Utara. Kami imbau warga untuk selalu memantau informasi cuaca dan segera melapor ke Basarnas atau aparat terkait bila terjadi situasi darurat,” tegasnya.
Beruntung, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem menjadi catatan penting bagi seluruh pengguna transportasi laut di Maluku Utara.(red)
